Minggu, 29 September 2013

Pantai Selatan Yogyakarta

Kalau sedang di  Yogyakarta, setelah melihat-lihat produk budaya dan wisata sejarah beri waktu juga berkendara menuju ke pantai-pantai selatan di Yogyakarta. Banyak cara bisa ditempuh menuju kesana, bisa memakai angkutan umum sampai jam 17.00 wib atau menggunakan kendaraan pribadi. Tidak seperti touring ke Pantai Baron dan sekitarnya di Gunung Kidul Yogyakarta yang berliku naik turun gunung, perjalanan ke Parangtritis  sangat gampang, dari kota Yogyakarta lurus saja ambil kearah selatan dari pojok Benteng Wetan kearah Parangtritis. Kira-kira perlu waktu sekitar 45 menit untuk sampai di Parangtritis, Parangkusuma atau pantai Depok tempat para nelayan melaut. Kalau menggunakan sepeda motor kendarai santai saja nikmati terpaan angin laut sepanjang perjalanan khususnya sekitar 6 km sebelum pantai.
Pantai selatan Yogyakarta tidak sekedar lanskap keindahan natural tapi penuh dengan cerita misteri atau legenda. Banyak penduduk disana bisa membantu anda mendapatkan cerita itu, santai duduk di warung dan dengarkan mereka. Mereka dengan senang hati dan gembira akan membantu anda.
Sekitar 4 km sebelum masuk area pantai akan dijumpai jembatan Kretek yang dibangun sekitar tahun 90an. Dulu sebelum ada jembatan ini jika akan ke Parangtritis dan sekitarnya harus menyeberang menggunakan perahu sesek dari bambu. Saya pernah mengalami beberapa kali menyeberang melintasi gabungan sungai Opak dan Oya ini, asyik tapi was-was juga!

Jembatan Kretek
Sungai inilah yang dulu diduga, ribuan tahun yang lalu, membawa material pasir hasil erupsi gunung Merapi sampai ke pantai selatan Yogyakarta. Setelah mengalami terpaan ombak dan panas dingin cuaca akhirnya tertumpuk di sepanjang pantai Parangtritis dan Parangkusuma menjadi sand dune atau gumuk pasir yang unik. Konon gumuk pasir disepanjang pantai ini merupakan yang terluas ke dua setelah gumuk pasir di New Mexico.

Parangtritis sand dune. kalau pas tiba waktunya banyak bunga clere sede mekar disini.
Gumuk pasir Parangtritis menyerupai lengkungan bulan sabit.

Gumuk pasir dilihat dari atas.
Memotret di area selatan Yogyakarta sering menemui hal-hal mistis. Apa yang aneh di gambar atas?!

Tali diatas pohon itu tidak pernah nampak ada di posisi itu. Kalau anda menduga itu merupakan sulur atau akar pohon yang lebih tinggi, pohon seperti itu tidak ada disitu, lihat saja tidak ada bayangan pohon disitu.. Saya pernah mengalami hal yang sama, mengenai "tali" itu ketika memotret di Mangunan. Lihat disini!.



Batuan magma beku ini bisa ditemui di Parangkusuma, barat Parangtritis.
Batuan beku ini terjadi karena cairan magma menerobos sampai permukaan bumi dan beku disitu atau instrusi magma beku dibawah permukaan, kemudian karena peristiwa alam menjadi tersingkap dan nampak seperti itu. Tetapi ternyata lebih daripada itu, anda lihat pagar? itu ternyata merupakan salah satu pintu masuk kealam ratu selatan! Cempuri ini bersebelahan dengan sepasang batu cinta yang juga diberi pagar, tempat pendiri dinasti Mataram bertemu dengan ratu selatan! Woouw datang, lihat dan minta penduduk disitu menceritakan kisah romansa itu.

Barisan magma beku, masih di Cepuri Parangkusuma



Ini gerbang masuk batu cinta, berhadapan dengan cempuri batuan beku Parang Anom.

Datang dan berkunjung ketempat-tempat wisata sejarah menjadikan kita tahu bagaimana masyarakat dan budaya di tempat itu terbentuk. Walahualam bissawab!


Just Relax!