Fenomena
terpotretnya bola transparan pada saat pemotretan menggunakan kamera
kompak digital sampai sekarang masih mengundang perdebatan. Perdebatan itu
mengelompok menjadi tiga kelompok besar yaitu: Ahli kimia-fisika yang bersandar
pada spektrum warna atom, yang kedua ahli fotografi yang bisa menjelaskan
tentang pantulan cahaya dari sebutir debu, titik air, snow ataupun partikel
movement lainnya yang out of focus, yang ketiga adalah kelompok paranormal yang
mengatakan bahwa orbs itu bisa saja spirit atau psiko-magnetik, bola energi,
medan energi atau bahkan malaikat.
Perdebatan
ilmiah itu tercatat sejak tahun 1990 an. Seorang fotograper bisa menjelaskan
tentang focal length sebuah kamera atau dekatnya jarak antara flash light
dengan moncong kamera yang semuanya jika keadaan memungkinkan di area
pemotretan terpapar partikel renik akan memunculkan bola Orbs pada hasil
pemotretan. Alasan dasarnya disandarkan pada digital kompak kamera itu sendiri.
Tetapi teori adalah teori dan fakta adalah fakta.
Ahli
kimia fisika atom yang biasa bekerja dengan spektrum warna bisa menjelaskan
fenomena Orbs yang rata-rata muncul pada gelombang rendah berwarna merah.
Semakin menarik karena para ahli juga turut serta berdebat tentang adanya
sebuah KESADARAN. William A Tiller, telah menghabiskan lebih dari 40
tahun meneliti sifat kesadaran, sebagian besar di Stanford, kini telah
bergabung dengan perdebatan.
Akhirnya
kita bisa menyimpulkan sementara bahwa apa yang kita lihat, seperti fenomena
Orbs ini, adalah langkah awal dari jalan panjang untuk memahami sebuah realitas
yang tadinya tidak tampak menjadi terbuka karena adanya kemajuan tehnik
digital.
Foto-foto
berikut bisa menjadi sangat menarik:
Beberapa Orbs |
Orbs dimana-mana |
Orbs dimana-mana |
Penuh Orbs |
Add caption |
Bisa menjelaskan bayangan di latar belakang? |
Orbs tetap diposisi walaupun obyek berganti |
Just Relax!