Awalnya saya tidak akan menuliskan perjalanan
antara Benteng Pendem Cilacap-Pangandaran dan Green Canyon di Cijulang Jawa
Barat, tapi karena antara Cilacap menuju ke Pangandaran pada ruas jalan setelah
Kawunganten sampai Kalipucang kondisi jalannya menyerupai medan off road,
(Kondisi Agustus 2010, mungkin kondisi sekarang sudah baik, saya belum kesana lagi) terutama 8 sampai 12 km sebelum Kalipucang dari arah
Kawunganten, (kabar baru yang dibawa rombongan rekan awal bulan Juli 2013 ini yang mengikuti jejak ke cilacap - Pangandaran menyatakan kondisi rusak parah masih terjadi bahkan sudah mulai sejak dari Cilacap) setelah Sidareja maka sebagai kenangan dan peringatan kepada
pembaca atau siapa saja yang akan ke Pangandaran lewat jalur selatan harap
siap-siap badan pegal dan pusing apalagi setelah sebelumnya sudah melakukan
perjalanan jauh. Setidak-tidaknya sampai tulisan ini dibuat kondisi jalan
hancur karena tidak kuat menanggung beban kendaraan berat.
Setelah melihat-lihat benteng Pendem di Teluk Penyu
Cilacap, dengan Toyota Avansa kami menuju ke Pangandaraan. Perjalanan Cilacap
kota ke Kawunganten boleh dikata lancar meski jalan mendekati Kawunganten ada
yang rusak dan naik turun pegunungan menyusur hutan dikanan kiri jalan selama
45 menit tapi lancar-lancar saja.
Sepanjang jalur Kawunganten ke Kalipucang harap
hati-hati, selain jalan sempit dan ramai, lubang menganga bisa tiba-tiba
menyergap pengendara. Pengendara sepeda motor sampai daerah Pangandaran suka
berjalan cepat, tapi bagi mereka mungkin sudah terbiasa naik turun gunung dan
jalan hancur. Perhatian spesial jika hujan sebaiknya tidak melewati
Kalipucang-Sidareja. Kolam di jalan raya bisa bikin macet kendaraan. Kalau
punya nyali lewat jalan itu dimalam hari tentu asyik, sambil bergoyang-goyang
bisa memuaskan jiwa petualang. Hati-hati saja!
Membandingkan Pantai Pangandaran dengan Green Canyon di Cijulang memang tidak bisa. Selain jenis obyeknya berbeda juga nilai turismenya lain. Di Green Canyon meski ada juga bule yang disana tetapi lebih mendekati wisata minat khusus, karena untuk sampai di gua Green Canyon harus menyewa perahu untuk menelusuri sungai. Sedang Pangandaran lebih merupakan wisata terbuka. Kalau anda pernah melihat film Jurassic Park the Lost World, maka seperti itulah Green Canyon cuma tidak ada Dinisaurus disitu.
Inilah beberapa foto itu:
Naik perahu seperti ini menyusur sungai
Kalau musim kemarau air sungai ini hijau tosca warnanya.
Diantara tebing menghijau penuh pohon
Lost world
Air terjun
Kira-kira perlu waktu 30 menit untuk sampai ke tujuan
Sayang ketika mencapai Green Canyon kondisi sungai
nampak air pasang karena hujan di balik gunung sehingga tidak bisa
mendarat tepat di pulau yang dituju, arus bawahnya cukup kuat. Ketika pengemudi
perahu menyarankan memakai baju pelampung dan berenang ketempat tujuan saya
langsung menggelengkan kepala tanda tidak setuju dan menyarankan pulang saja
ketempat penyeberangan awal. Sebagai orang yang dulu selalu menyeberang
Bengawan Solo selama lima tahun menuju tempat kerja, saya jadi tahu karakter
air sungai berdasar tanda-tandanya. Hari itu air sungai di Green Canyon nampak
berarus kuat kecoklatan dan banyak sangkrah atau sampah potongan kayu.
Just Relax!