Senin, 08 Juli 2013

Pacitan diantara gunung

Kalau menurut saya dari pada menyebut Pacitan sebagai kota 1001 gua, lebih baik Pacitan  diberi sebutan kota diantara 1000 puncak gunung. Soalnya puncak-puncak pegunungan di Pacitan lebih cepat terlihat dari pada gua yang tersembunyi di dibalik perbukitan pegunungan itu. Memang Pacitan itu unik, datang ke Pacitan atau keluar dari kota Pacitan semua harus melalui jalan berkelok diantara puncak-puncak pegunungan. Anda bisa menikmati pesona alam lanskap Pacitan pada saat itu. Sepertinya Pacitan lebih mirip kota pelabuhan. Sepuluh menit berkendara ke arah selatan sudah sampai ke pantai Telengria. Cukup dekat bukan?!
Ketika saya mencoba mengikuti jalur Pacitan - Trenggalek melalui Tulakan, masya Allah jalannya berliku di tepian pegunungan. Meskipun tergolong jalur naik-turun normal tetapi boleh dikata tiap 100 meter jalan pasti berbelok. Bagi para sopir atau pengendara motor yang terbiasa lewat jalan itu merupakan kegembiraan tersendiri. Saya sempat berhenti dan menikmati teh panas bersama para sopir truk yang juga berhenti melepas penat. Para sopir dengan senang hati menceritakan jalan yang berkelok naik turun di pegunungan itu dan memang perjalanan yang cukup menarik. Saat ini (menjelang bulan Ramadhan 2013) beberapa ruas jalan sedang diperbaiki. 
Dari Yogyakarta menuju Pacitan melalui Piyungan, Wonosari, Rongkop mengambil jalur  Jalan Lingkar Selatan (JLS) sangat mulus dan indah. Sedikit jalan rusak sekitar kota Pracimantoro. 
Pegunungan seribu memang dahulu merupakan dasar lautan yang terangkat ke atas menjadi daratan karena proses penunjaman lempeng Australia yang menyusup dan membentur di bawah lempeng Asia di lautan selatan. - Ketika tulisan ini sedang dibuat kota Malang dan Blitar sedang di guncang gempa karena subduksi lempeng dua benua itu.- Akibatnya tanah terangkat dan terjadi lipatan-lipatan menjadi pegunungan yang membentang sepanjang pulau Jawa bagian selatan. Para ahli Geologi bisa menjelaskan lebih detil tentang hal ini.
Indikasi pegunungan seribu sebagai bekas dasar lautan yang terangkat nampak pada batuan kapur yang bergunung-gunung. Pegunungan ini di selatan Yogyakarta memuat simpangan ke arah utara dari sekitar Parangtritis menuju Boko - Prambanan membuat garis sesar Opak, dan Gantiwarno Klaten.
Barisan pegunungan yang ke arah timur sampai ke Pacitan dan terus ke timur sampai di ujung pulau Jawa . Pegunungan di Pacitan inilah yang saya lalui menuju ke Trenggalek. Sebenarnya saya hanya ingin berkunjung ke deretan pantai di Ngadirojo yang terletak di Kabupaten Pacitan ujung timur dekat perbatasan Trenggalek. Baru nanti saya tahu ketika akan kembali ke Pacitan ternyata ada Jalan Lingkar Selatan yang sangat mulus dan bebas hambatan, setidaknya sampai saat ini.
Di Ngadirojo banyak pantai bertebaran. Ada pantai Hadiwarno yang alami, Adimulyo dan lainnya. Ada pantai Ngadirojo yang berpasir putih, agak kuning, yang luas membentang dan nampak dari JLS. Banyak pengendara berhenti dipinggir jalan dan berfoto ria disitu.
Ketika kembali ke Pacitan melalui JLS perjalanan sangat lancar dan tidak bikin mabuk. Nampak jalan menembus perbukitan kapur. Ujungnya sampai pasar Arjawinangun Pacitan. Lagi-lagi baru saya tahu dari pasar itulah kalau berbelok ke kiri dari arah Pacitan akan melalui jalur pegunungan yang tadi saya tempuh, kalau belok ke kanan akan melalui JLS yang tadi saya tempuh ketika kembali dari Ngadirojo menuju Pacitan. Hari berikutnya kami menuju  Wonogiri, yang menjadi tujuan adalah Waduk Gajahmungkur. Dari Pacitan memerlukan waktu kira-kira satu setengah jam perjalanan. Jalan mulus dan sedikit berkelok-kelok. Sebagian ruas jalan memang tidak nyaman tapi relatif masih mudah di tempuh.
Sekitar tahun delapan puluhan, masih bisa dilihat ada bagian dari tepi waduk yang menyerupai image bodi gajah bagian belakang. Sekarang mungkin sudah terkikis atau proses alam gambar gajah bagian belakang sudah sulit dilihat. Pulangnya dari Wonogiri  menuju Pracimantoro relatif lancar mudah ditampuh.
Bagi rekan-rekan yang akan ke Pacitan melalui jalur selatan bisa dijadikan referensi perjalanan, berikut ini ada beberapa foto di sepanjang perjalanan:

Jalur mulus dan indah menuju Pracimantoro - Kota Wonogiri


Stalagtit di gua Gong Pacitan, batu Kuping Gajah (sejenis makanan)
Keindahan di gua Gong, batunya menghitam sering dipukuli dan berbunyi Guuuung...
Bentang alam di lihat dari sebuah hotel di Pacitan
Salah satu bentuk batuan kapur yang bisa dilihat di Pacitan, Jawa Timur
Keindahan di pantai Telengria Pacitan
Menjelang Sunset di Telengria
Pantai Hadiwarno di Ngadirojo Pacitan, masih alami.
Wuuuzzzz..., latar belakang pantai Adiwarno Pacitan.
Wrrrrrr..., Pantai Adiwarno Pacitan!
Jembatan Soge di alur JLS yang mulus dan sepi
Pantai Ngadirojo di Pacitan timur berpasir putih. Nampak sedang disemaikan dengan penghijauan.

 Berhenti melepas penat.

Just Relax!


7 komentar:

  1. assalamualaikum, Saya dari malaysia, kepingin sangat bertemu saudara mara ku di gunung limo pacitan, datuk dan nenek ku dari pacitan, merantau sejak tahun 30an, jadi kami terputus dengan keluarga disana. Saya agak takut untuk kesana sendirian, boleh kiranya saudara berikan sedikit informasi bagaimana saya boleh kesana melalui airport solo, dari solo menaiki bas dimana, nomor berapa, berapa jam, berhenti dimana, peginepan yang paling hampir dengan gunung limo. terima kasih saudara .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumussalam wrwb., Anda bisa turun di airport Solo, terus naik taksi atau angkutan lain (tanya saja kepada petugas di airport!) menuju Tirtonadi bus station, cari dan naik bus jurusan Wonogiri, kadang ada juga yang langsung ke Pacitan. Turun di Pacitan. Perjalanan kira-kira 1.5 jam dari Wonogiri. Solo-Wonogiri kira-kira 1 jam perjalanan normal. Kalau perjalan pagi atau siang sangat mudah, bus selalu tersedia. Jika malam saya sarankan anda cari penginapan di Solo, ini juga sangat mudah, browsing lewat internet sangat menolong. Gunung Limo berada kira-kira 20 km disebelah timur kota Pacitan. Di pacitan anda bisa menginap di Hotel Sri Kandi di tengah kota, tidak mahal tarifnya dan bersih (Saya pernah nginap disana, ini bukan iklan lho!) Alternatif lain, anda turun di Adi Sucipto Air Port Yogyakarta, Terus charter mobil (tanya saja ke petugas di airport!). Rata-rata seharga Rp.250ribu/hari. Dari Yogya ke Pacitan melalui jalur selatan kira-kira perlu waktu 2,5 jam. Mudah-mudahan berguna!

      Hapus
  2. terima kasih saudara. jika mahu dapatkan tourist guide/pemandu pelancong, bagaimana ya. .sekurang kurang nya pertama kali, tidak sesat atau khuatir juga ya, tidak biasa jalan2 di sana. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya orang Pacitan, orang tua saya warga negara malaysia. Mungkin saya bisa membantu. ini akun twitter saya @akunurhadi

      Hapus
  3. .....ada beberapa cara mendapatkan tourist guide/pemandu wisata di Pacitan. Kalau anda datang ke Pacitan dari arah Yogyakarta dengan mobil rental, kunjungi saja Gua Gong lebih dahulu. Letaknya masih beberapa kilometer dari kota Pacitan sebelum tempat pengisian bensin anda belok kanan, ikuti saja jalur itu. Di depan Gua Gong banyak ibu-ibu/perempuan yang siap mengantar anda keliling Pacitan dengan tarif terjangkau dan ramah. Mereka mengenakan seragam dan insya Allah dapat dipercaya. Atau coba hubungi/klik alamat ini: http://pacitan.yogyes.com/id/tips-and-articles/getting-there-and-around/
    Selamat datang di Indonesia saudari Mimi, siapkan catatan nama-nama nenek moyang anda, siapa tahu masih bisa ditemukan saudara-saudara di Pacitan.

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Sekali-sekali saya suka minum susu kambing etawa ini, enak dan tidak negh dilambung...beneran nih, beli yuuuk..?!

      Hapus