Sabtu, 01 Juni 2013

Plaosan

Melihat candi bisa mengalami seperti ini: terbayang masa lalu, kemegahan, unik, membuat orang menerawang jauh pada kehidupan masa silam  yang antah berantah.
Suasana agak berbeda jika mengunjungi candi yang satu ini. Candi Plaosan. Terletak sekitar 10 menit arah timur laut candi Prambanan. Banyak orang menyarankan jangan lewatkan kesana. Sejarah dibangunnya candi ini dikaitkan dengan riwayat Pramodhawardhani dengan Rakai Pikatan. Pikatan sang suami, menghadiahkan sederetan candi yang kita kenal sekarang dengan nama Plaosan. Tapi siapa sebenarnya Pramodhawardhani banyak ahli sejarah  simpang siur pendapatnya. Itu terjadi karena memang masih butuh penelitian lebih lanjut. 
Ada fakta sejarah  prasasti Rukam bertahun 829 Saka (907 M) yang saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, disebutkan tentang peresmian restorasi desa oleh Nini Haji Rakryan Sanjiwana. Sebelumnya desa itu memang  hancur oleh letusan gunung berapi. Sebagai imbalannya, penduduk dusun Rukam harus merawat sebuah bangunan suci yang terletak di Limwung. Bangunan suci ini diidentifikasi sebagai Candi Sajiwan, sedangkan nama pelindung kerajaan yang disebutkan dalam prasasti ini : Nini Haji Rakryan Sanjiwana, diidentifikasi sebagai Ratu Pramodhawardhani, nama Sajiwan diyakini di dedikasikan untuknya. Candi Sojiwan dibangun antara 842-850 M, kira-kira dibangun di era yang sama dengan Candi Plaosan di utara Prambanan.
Jadi Plaosan dan Sojiwan/Sajiwan dibangun pada era yang sama, hanya berbeda peristiwa. Plaosan sebagai candi hadiah memang menawarkan rasa romantisme. Coba saja datang ke sana aura akan terasa berbeda dengan aura candi-candi lainnya. 
sayang seperti bangunan kuna lainnya yang dimakan usia, candi Plaosan meskipun sudah dipugar masih menyisakan reruntuhan yang belum tersentuh restorasi. Melihat cara ambruk-nya yang runtuh ke bawah (ambleg, bahasa Jawa) diduga dulu candi ini hancur karena gempa. Kalau gempa besar rata-rata terjadi 75 tahun sekali, paling tidak sampai saat ini sudah mengalami 13 - 14 kali gempa.
Inilah beberapa foto tentang candi Plaosan:

 
 Candi Induk dan candi perwara. Lainnya reruntuhan candi!


Candi induk dan deretan candi Perwara. Lainnya runtuh!

 
Deretan candi Perwara, lainnya runtuh!
Ini adalah candi Plaosan Kidul, nampak candi Induk utara di ujung sana!

Beginilah para pengunjung di candi Plaosan, menerawang jauh.....!



Just Relax!






2 komentar:

  1. Wah Pengunjung yang menerawang jauh ke depan atau jauh ke belakang zaman. Menguak tabir2 waktu dan mengais sisa2 peradaban yang runtuh dimakan zaman maupun yang runtuh karena ketidakmampuan sang pemerintah untuk menjaga peninggalan budaya ini. Bukti untuk anak cucu kita bahwa bangsa ini bangsa yang penuh dengan peradaban dan penuh dengan seni. Namun menghargainya butuh dana, tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Namun kalau perduli tentunya dana, waktu serta tenaga akan mudah didapatkan. Dengan membangkitkan rasa perduli budaya bangsa. Yang menunjukkan ciri khas bangsa dan peradaban ini. Orang yang berpikiran maju akan menghargai peninggalan budaya namun yang berpikiran mundur melihat budaya hanya sekedar estetika seni yang lumrah dan biasa tanpa perlu dijaga dipelihara serta dirawat dengan sungguh-sungguh. Habeib - Laut AbuDhabi

    BalasHapus
  2. samgat disayangkan sebagian orang hanya melihat suatu candi dari segi keindahan bangunan saja.
    andai saja smua pengunjung melihat suatu candi secara lebih mendalam,pasti akan ada suatu nilai positif untuk jaman sekarang,
    melihat bangunan candi secara filosofi,sejarah dan lain sebagainya tentu akan lebih bermakna._salam wpf_

    BalasHapus