Penciptaan alam semesta nampaknya memang tidak sekedar “jadi,
maka jadilah” tapi Tuhan melengkapi dengan segudang kode-kode universal yang
unik yang bisa dipelajari dan dimengerti. Mari kita coba mengerti walau dengan
mengernyitkan dahi adanya kode-kode bilangan yang bisa menjadi sarana
komunikasi antar galaksi dalam alam semesta. Kode tidak berupa angka-angka
lepas seperti bilangan Prima atau bilangan Komposit belaka tapi sudah merupakan
deret bilangan dan diwujudkan dalam garis kode Bar. Maka apakah itu berarti
matematika? Bisa jadi, Ya!
A. Bilangan
Prima, cirinya ada dua:
1. Bilangan itu habis dibagi 1(semua bilangan juga
begitu, bisa dibagi 1)
2. Bilangan itu habis dibagi oleh dirinya sendiri (bilangan itu sendiri) dan tidak bisa dibagi oleh bilangan lain.
Contoh bilangan Prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13,…dst.
2. Bilangan itu habis dibagi oleh dirinya sendiri (bilangan itu sendiri) dan tidak bisa dibagi oleh bilangan lain.
Contoh bilangan Prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13,…dst.
B. Bilangan
Komposit:
Adalah bilangan diluar bilangan Prima dan minimal
mengandung 2 (dua) angka Prima. Cirinya adalah:
Jika dibagi oleh bilangan lain akan meninggalkan sisa. Misalnya angka 4 bisa dibagi 2, akan tersisa 2 (4:2=2) tapi 4 bukan Komposit karena hanya mengandung 1 bilangan Prima! Tapi tidak demikian dengan angka 6, (angka 6 = 2.3) 2 dan 3, keduanya adalah bilangan Prima. Demikian juga dengan angka 8, 9, 10, 12, 14, 15…dst. Angka 30 malah mengandung 3 bilangan Prima. (30=2.3.5)
Jika dibagi oleh bilangan lain akan meninggalkan sisa. Misalnya angka 4 bisa dibagi 2, akan tersisa 2 (4:2=2) tapi 4 bukan Komposit karena hanya mengandung 1 bilangan Prima! Tapi tidak demikian dengan angka 6, (angka 6 = 2.3) 2 dan 3, keduanya adalah bilangan Prima. Demikian juga dengan angka 8, 9, 10, 12, 14, 15…dst. Angka 30 malah mengandung 3 bilangan Prima. (30=2.3.5)
C. Bilangan
Khusus (Prima kembar):
Yaitu
bilangan Prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2.
Misal: bilangan Prima 3 dengan Prima 5 (3,5), juga (5,7), (11,13), (17,19), (29,31)…dst
Misal: bilangan Prima 3 dengan Prima 5 (3,5), juga (5,7), (11,13), (17,19), (29,31)…dst
D. Cosmos
Coding. Theory of Everything (TOE)
Mayoritas
ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam semesta terdapat “kode kosmos”
atau yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai
Theory of Everything (TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam
semesta yang saling berhubungan berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah
tersebut dapat dipecahkan, maka hal ini akan membuka pandangan baru bagi sains
lainnya yang berhubungan. Arifin Muftie dalam bukunya Matematika alam Semesta menyebutkan
dua bilangan, yaitu 19 dan 81!
Salah satu angka yang dipandang misterius atau unik
adalah angka 19. Pythagoras, Euler dan Gauss telah lama memikirkannya,
tetapi struktur komplek ini tetap juga belum diketahui jawabannya. Dr. Peter
Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman berpendapat bahwa, tampak
semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua kutub
matematika alam semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka 19, (19
+ 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19 (1 + 9 + 8 + 1=19). Bila kita
analisis sedikit lebih lanjut terdapat hubungan angka-angka
tersebut, mungkin ini salah satu cara yang bagus:
1:19 = 0,0526315789473684210526
Angka yang
berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit ke-19
sesudah koma, dan yang menarik jumlah dari angka-angka tersebut ( 0 + 0
+ 5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah 81
!
Sekarang, 1 : 81 = 0,01234567901234567 (01234567 berulang secara alamiah!)
Sekarang, 1 : 81 = 0,01234567901234567 (01234567 berulang secara alamiah!)
Tapi Ups! Dimana angka 8 ? Angka 8 terlewat, padahal
angka yang lain secara periodik muncul. Hilangnya angka 8 adalah
ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah “alamiah”, menghasilkan satu seri
sistem desimal bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan seterusnya; dan sistem
itu bukan buatan manusia (Arifin Muftie: PT Kiblat Buku Utama Bandung 2004)
mengapa? Karena angka 8 berhubungan dengan bilangan Prima 19. Lihat tabel
ini:
STRUKTUR
BILANGAN PRIMA 19 DG KOMBINASI (10+9) & INDEKS ANGKA 8
Bilangan biasa
|
Bilangan ganjil
|
Bilangan genap
|
Bilangan prima
|
1
|
1
|
-
|
-
|
2
|
-
|
2
|
2
|
3
|
3
|
-
|
3
|
4
|
-
|
4
|
-
|
5
|
5
|
-
|
5
|
6
|
-
|
6
|
-
|
7
|
7
|
-
|
7
|
8
|
-
|
8
|
-
|
9
|
9
|
-
|
-
|
10
|
-
|
10
|
-
|
11
|
11
|
-
|
11
|
12
|
-
|
12
|
-
|
13
|
13
|
-
|
13
|
14
|
-
|
14
|
-
|
15
|
15
|
-
|
-
|
16
|
-
|
16
|
-
|
17
|
17
|
-
|
17
|
18
|
-
|
18
|
-
|
19
|
19
|
-
|
19
|
Keterangan
|
10 angka
|
9 angka
|
8 angka
|
Fahmi Basya, dalam Matematika Islam, Republika,
cetakan VII, tahun 2005 mengatakan bahwa kalimat Bismillahirrahmaanirahiim dalam
Quran juga berjumlah 19 huruf, Surat dalam Al-Quran yang ayatnya tidak lebih
dari 10 ayat jumlahnya ada 19. Jumlah surat di dalam al-Qur’an adalah 114.
Angka 114 adalah angka unik, karena bilangan prima ke-114 adalah 619,
dan 114 adalah (6 x 19). Bilangan 619 merupakan prima kembar dengan
pasangan 617 (617,619). Di ketahui pula, isi al-Qur an terbagi dalam 30 juz.
Angka 30 adalah bilangan komposit yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8,
9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
Walahualam bisawab
Walahualam bisawab
Just Relax!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar