- Berikanlah air pada orang yang kehausan.
- Berikanlah tongkat pada orang-orang yang sedang berjalan ditempat licin. (Muridnya mengerutkan kening kemudian bertanya:' Bapa guru kenapa tongkat? kalau diberi sepatu boot saja bagaimana, karena karetnya anti selip bapa?"), "Boleh anakku, kalau ada berikan juga multivitamin, supaya badannya bangsa ini kuat-kuat tidak mudah lelah dan suka kerja". Muridnya nyengir sambil kepalanya sibuk menghitung biaya kampanye agar dipilih menjadi presiden nanti di tahun 2014 mendatang.
- Berikan payung bagi orang yang kepanasan.
- Jadilah seperti bintang dimalam hari, supaya bisa menuntun orang-orang yang tersesat di malam gelap. (kini sang murid tidak membantah lagi, takut nanti harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli senter).
- Jadilah seperti bumi, tidak membeda-bedakan rakyatnya semua bisa menginjak bumi dan menikmati bumi yang sama.
- Jadilah seperti Matahari, bisa memberikan kehangatan dan kehidupan kepada siapapun dan menjadikan kehidupan ini indah.
- Jadilah seperti api bagi rakyatmu, karena dengan api itu semua menjadi matang dan hangat dibadan.
- Jadilah
maruto atau angin,..(kali ini sang guru betul-betul lupa
lanjutannya...sambil memandangi tehnya yang tinggal separo dia membuka
laptopnya sambil berkata:
' Sebentar muridku aku lupa, saya cari dulu di internet). Ksatria muda muridnya itu dengan bangga memperhatikan gurunya, murid itu bangga karena gurunya ternyata modern.. "Ya, guru santai saja. Diminum dulu tehnya guru". Ah, murid zaman sekarang itu memang begitu. "Nah, ini ketemu, yang ke delapan jadilah angin yang bisa bertiup kemana-mana bisa mengunjungi siapapun tidak pilih kasih. Dan sembilan, - Jadilah seperti samudra luas yang dapat menampung semua kejadian baik dan buruk tanpa mengeluh.
"Bapa guru, maaf Bapa, wejangan tadi jumlahnya
delapan atau sembilan?, kalau delapan bukankah namanya Hasta Brata? tanya
sang murid.
"Ooh, muridku yang tampan, kalau dahulu memang
cukup hasta brata, tetapi untuk jaman sekarang harap menyesuaikan. Jadilah
sembilan, meskipun namanya tetap hasta brata, bukan nawa brata.
Sang murid ksatria bingung dengan permainan kata kata
gurunya, tapi dalam hati dia tetap mau menjalankan perintah itu. Dan kelak
bangsa itu menjadi bangsa yang tata titi tenteram kerta raharja loh jinawi,
serba tumbuh yang ditanam, serba murah yang dibeli. Amin!
Just Relax!
bagus kata" nya ,
BalasHapusmeskipun ini memberi pesan tapi tetap ada unsur lucu nya ..
:)
kata-kata ini memberikan pesan kepada kita untuk berbuat kebaikan kepada siapa saja.
BalasHapus