Senin, 16 April 2012

Ksatria



Ksatria selalu dibayangkan sebagai sosok yang penuh tanggung jawab, sakti mandraguna, cakep wajahnya dan mobilnya banyak, dari kelas Limousin sampai angkutan barang punya. Lihat saja dalam dunia pewayangan. Sebut yang paling top, Arjuna, wayang yang paling ganteng dia punya kuda, punya kereta tapi tak pernah naik pesawat, karena dia bisa terbang meskipun tidak selincah keponakannya, Gatotkaca. Anak Arjuna, Angkawijaya selain punya kuda dan kereta juga punya kafe, informasi baru ini bisa ditanyakan pada dalang modern. Orang bilang maklum ksatria segala sesuatu predikat sebagai laki-laki sudah disandangnya. Sesungguhnya predikat kesatria itu tidak hanya didunia wayang. Dalam kehidupan riil juga ada, orang yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik juga pantas disebut ksatria. Pada setiap tugas ada kesulitannya sendiri-sendiri. para founding fathers RI sangat pantas disebut para ksatria. Pantang mundur mempertahankan kemerdekaan RI. Generasi sekarang apa juga ksatria? Dahulu (dalam cerita) sebelum turun gunung para calon ksatria itu selalu meminta wejangan dari panembahan gurunya. Terus gurunya itu memberi pusaka kehidupan berupa nasihat, yang dinasihatkan kepada murid kesayangannya sambil minum teh hangat gula batu dan lempeng jagung, maklum gurunya sudah tua sehingga giginya tidak setajam pisau pemburu lagi. Muridnya dengan tekun mendengarkan sambil mencatat dalam hati, murid wayang itu tidak pernah mencatat kepekan soal seperti murid sekarang ini yang pandai-pandai mempridiksi soal yang akan diujikan dan mencatatnya di kertas kecil supaya bisa diselipkan dibajunya atau dimanapun yang tidak seorangpun tahu. Dengan penuh wibawa gurunya berpesan:' Muridku yang paling tampan, jika kamu ingin menjadi pemimpin maka kerjakanlah pesanku ini.
  1. Berikanlah air pada orang yang kehausan.
  2. Berikanlah tongkat pada orang-orang yang sedang berjalan ditempat licin. (Muridnya mengerutkan kening kemudian bertanya:' Bapa guru kenapa tongkat? kalau diberi sepatu boot saja bagaimana, karena karetnya anti selip bapa?"), "Boleh anakku, kalau ada berikan juga multivitamin, supaya badannya bangsa ini kuat-kuat tidak mudah lelah dan suka kerja". Muridnya nyengir sambil kepalanya sibuk menghitung biaya kampanye agar dipilih menjadi presiden nanti di tahun 2014 mendatang.
  3. Berikan payung bagi orang yang kepanasan.
  4. Jadilah seperti bintang dimalam hari, supaya bisa menuntun orang-orang yang tersesat di malam gelap. (kini sang murid tidak membantah lagi, takut nanti harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli senter).
  5. Jadilah seperti bumi, tidak membeda-bedakan rakyatnya semua bisa menginjak bumi dan menikmati bumi yang sama.
  6. Jadilah seperti Matahari, bisa memberikan kehangatan dan kehidupan kepada siapapun dan menjadikan kehidupan ini indah.
  7. Jadilah seperti api bagi rakyatmu, karena dengan api itu semua menjadi matang dan hangat dibadan.
  8. Jadilah maruto atau angin,..(kali ini sang guru betul-betul lupa lanjutannya...sambil memandangi tehnya yang tinggal separo dia membuka laptopnya sambil berkata:
    ' Sebentar muridku aku lupa, saya cari dulu di internet). Ksatria muda muridnya itu dengan bangga memperhatikan gurunya, murid itu bangga karena gurunya ternyata modern.. "Ya, guru santai saja. Diminum dulu tehnya guru". Ah, murid zaman sekarang itu memang begitu. "Nah, ini ketemu, yang ke delapan jadilah angin yang bisa bertiup kemana-mana bisa mengunjungi siapapun tidak pilih kasih. Dan sembilan,
  9. Jadilah seperti samudra luas yang dapat menampung semua kejadian baik dan buruk tanpa mengeluh.
"Bapa guru, maaf Bapa, wejangan tadi jumlahnya delapan atau sembilan?, kalau delapan bukankah namanya Hasta Brata? tanya sang murid.
"Ooh, muridku yang tampan, kalau dahulu memang cukup hasta brata, tetapi untuk jaman sekarang harap menyesuaikan. Jadilah sembilan, meskipun namanya tetap hasta brata, bukan nawa brata.
Sang murid ksatria bingung dengan permainan kata kata gurunya, tapi dalam hati dia tetap mau menjalankan perintah itu. Dan kelak bangsa itu menjadi bangsa yang tata titi tenteram kerta raharja loh jinawi, serba tumbuh yang ditanam, serba murah yang dibeli. Amin!


 
Just Relax!

2 komentar:

  1. bagus kata" nya ,
    meskipun ini memberi pesan tapi tetap ada unsur lucu nya ..
    :)

    BalasHapus
  2. fitria zulkarnani27 April 2012 pukul 17.07

    kata-kata ini memberikan pesan kepada kita untuk berbuat kebaikan kepada siapa saja.

    BalasHapus